Karl
Landsteiner (lahir 14 Juni 1868 – meninggal 26 Juni 1943 pada umur 75
tahun) ialah seorang ilmuwan Austria keturunan Yahudi. Ialah tokoh yang
menemukan bahwa darah manusia terbagi menjadi 4 kelompok yang sekarang
dikenal dengan golongan darah O, A, B, dan AB. Dengan penemuannya
tersebut, orang dapat mentransfusi darahnya dengan aman dan tidak
sembarangan untuk menstrafusi darah.
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah
tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih
jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Karl Landsteiner yang dilahirkan di Vienna, adalah ilmuwan dalam bidang
bio pengobatan. Bahkan berkat jasanya, dia mendapatkan anugerah Nobel
untuk bidang Fisologi atau Pengobatan pada tahun 1930. Ini semua karena
penggolongan jenis-jenis darah menjadi empat yakni; A, B, AB, dan O pada
tahun 1909. Dia yang pertama kali menemukan tiga golongan darah
manusia, yang kemudian diberi nama golongan darah A, B, dan O. Selain
menemukan golongan darah, Landsteiner juga menemukan Rh darah, maka
orang dapat mentransfusi darahnya dengan aman.
Golongan darah adalah ciri khusus darah atas suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah
zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah
merah. Karl Landsteiner menemukan 3 dari 4 golongan darah (yang kemudian
disebut sistem ABO) dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman
sekerjanya. Percobaan sederhana itu dilakukan dengan mereaksikan sel
darah merah dengan serum dari para donor.
Hasil percobaan itu menghasilkan dua macam reaksi (menjadi dasar antigen
A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B), dan satu macam tanpa
reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O).
Kesimpulannya, ada dua macam antigen A dan B di dalam sel darah merah
yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang
disebut golongan O. Kemudian, Alfred Von Decastello dan Adriano
Sturli—kolega Landsteiner—menemukan golongan darah AB. Pada golongan
darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel
darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Landsteiner menikah dengan Helen Wlasto pada 1916. Sebelum menikah, dia
adalah anak seorang hakim yang juga bekas wartawan terkenal. Dia
mendapat pendidikan dalam bidang pengobatan di Universitas of Vienna.
Minatnya terhadap pengobatan sudah dirasakannya sejak sekolah. Hingga
tahun 1891, dia menerbitkan kertas kajiannya mengenai pengaruh diet
terhadap komposisi darah. Untuk mendalami pengetahuannya dalam bidang
kimia, Lansteiner melanjutkan pelajarannya di Zurich dan juga di Munich
selama lima tahun.
Dia bekerja dengan banyak ilmuwan seperti Prof. A. Weichcelbaum yang
menemukan bakteri yang menyebabkan meningitis. Serta Fraenckel yang
menemukan pneumokokosis (pneumococcosis). Hingga tahun 1919, setelah 20
tahun bekerja dalam bidang anatomi patologi, Landsteiner berhasil
menerbitkan banyak penelitian. Terutama mengenai morbid anatomi dan
imunisasi. Bahkan dia juga menemukan faktor imunisasi yang diberi nama
"hapten". Dia juga berjasa atas penelitiannya tentang paroksismal
hemoglobinuria (paroxysmal haemoglobinuria).
Hasil kajiannya menunjukkan punca poliomielitis (poliomyelitis) boleh
dipindahkan kepada monyet dengan cara menyuntik bahan yang disediakan
daripada tulang belakang anak-anak yang mati akibat penyakit ini.
Landsteiner sebenarnya banyak memberikan sumbangan dalam bidang anatomi
patologi, histologi, dan imunologi. Beliau juga menjadi profesor
emeritus di Intsitut Rockfeller pada 1939. Dia meninggal pada 24 Juni
1943 setelah diserang penyakit jantung.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah
A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah
A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel
darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut
resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak
dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama
O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah
A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B.
Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan
cara penggolongan darah ABO.
Sumber : http://rahasia-golongandarah.blogspot.co.id/2013/12/penemu-golongan-darah-abo-karl.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar